Selasa, 13 Maret 2012

INGGI INDRAYANA KENDRAN

MIMPI DUTA ANAK INDONESIA

I Nyoman Inggi Indrayana Kendran merasa bangga ketika dinobatkan sebagai Duta Anak Indonesia perwakilan Bali pada Juni 2011 lalu. Inggi yang memegang komisi pendidikan telah sukses menumbangkan 35 musuhnya yang terjaring dari sembilan kabupaten/kodya di Bali dan menduduki posisi 10 besar. Sayangnya, tatkala beradu di tingkat nasional dalam ajang yang diselenggarakan oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) yang digelar di Bandung, rupanya nasib kurang beruntung harus diterima Inggi dengan lapang dada. Kendati demikian, spirit putra bungsu dari pasangan I Nyoman Kendra dan Ni Luh Putu Eka Yanti tetap terpacu untuk merealisasikan mimpi-mimpi sebagai duta anak Indonesia.

“Sebagai duta anak Indonesia, saya juga dihimbau untuk menghimpun sekaligus menyuarakan aspirasi anak terutama dalam bidang pendidikan lewat Forum Anak Daerah (FAD). Saya ingin sekali menghimpun anak-anak Jembrana untuk peduli terhadap anak-anak Jembrana. Belum lama ini, saya sudah mencoba mengajukan program ke lembaga pemberdayaan perempuan di Jembrana yang masih ada kaitannya dengan anak Indonesia, namun tak semudah yang saya bayangkan. Walaupun dikatakan belum ada dana, tapi saya tetap berusaha memperjuangkan jalan keluarnya agar program bisa jalan,”terang sekretais OSIS besutan SMAN 1 Negara yang berdomisili di Kelurahan Pendem, Jembrana, Bali ini.

Selain pintar dan kritis, Inggi juga memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Kreatif dalam bidang seni lukis terutama tentang kesenian dan budaya menghantarkannya menjadi sang jawara dalam Porseni 2011 di Jembrana. Ia juga aktif dalam beberapa organisasi baik di internal maupun eksternal sekolah. Dengan berorganisasilah, siswa peraih juara umum di SMPN 1 Negara mengaku semakin mendapatkan karakter diri sebagai kepribadian yang fleksibel dan sosialis .

“Ya, karena dengan berorganisasi juga tonggak awal saya di dalam memantapkan diri untuk mencoba menjajal ajang pemilihan Duta Anak Indonesia. Yah, walaupun pulang dengan tangan hampa, setidaknya saya punya pengalaman berharga di tingkat nasional,” ungkap lelaki berusia 17 tahun ini dengan senyum simpulnya yang menghiasi senja di taman Pecangakan kota Negara. Emagz / Yuli Astari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar